Kamis, Oktober 10, 2024
Ilmu Alamiah DasarKuliah

Ekologi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini
masyarakat kita dihadapkan dengan beberapa permasalahan yang menjadi penghambat
dalam melakukan kegiatan, salah satunya adalah permasalahan lingkungan yang
dapat menimbulkan bencana alam. Banyak sekali faktor yang menjadi penyebab dari
permasalan ini.
Permasalahan
Lingkungan  menjadi permasalahan yang sudah tidak asing lagi di negara
kita ini. Banyak sekali akibat yang ditimbulkan oleh permasalahan lingkungan.
Permasalahan ini sudah terjadi sejak adanya manusia di bumi ini. Maka dalam
sebuah artikel menyebutkan bahwa faktor yang sangat penting dalam permasalahan
lingkungan hidup adalah populasi manusia.
Pertumbuhan populasi
manusia yang cepat, menyebabkan kebutuhan akan pangan, bahan bakar, tempat
pemukiman, dan kebutuhan lain serta limbah domestik juga bertambah dengan
cepat. Pertumbuhan populasi manusia telah mengakibatkan perubahan yang besar
terhadap lingkungan hidup.
Pertumbuhan populasi
manusia menyebabkan timbulnya permasalahan lingkungan, seperti: kerusakan
hutan, pencemaran, erosi, dan sebagainya; karena manusia selalu berinteraksi
dengan makhluk hidup lainnya dan benda mati dalam lingkungan. Ini dilakukan
manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, dalam upaya mempertahankan
jenis dan keturunannya.
Permasalahan
lingkungan hidup menjadi semakin parah karena adanya kemajuan teknologi yang
sangat pesat. Kemajuan teknologi tidak hanya berperan sebagai perusak namun
juga dapat membantu menanggulangi masalah lingkungan hidup.
Pemenuhan kebutuhan
manusia dapat terpenuhi karena adanya pemanfaatan lingkungan yang berbentuk
pengelolaan lingkungan hidup. Melalui pengelolaan lingkungan hidup, terjadi
hubungan timbal balik antara lingkungan biofisik dengan lingkungan sosial. Ini
berarti sudah berkaitan dengan konsep ekologi, terutama tentang konsep hubungan
timbal balik (inter-related) antara lingkungan biofisik dengan lingkungan sosial.
Dengan demikian apabila membicarakan lingkungan hidup, maka konsep ekologi akan
selalu terkait, sehingga permasalahan lingkungan hidup adalah permasalahan
ekologi.
Dalam makalah ini
kami menulis beberapa penjelasan yang akan bermaanfat untuk para pembaca khususnya
tentang ekologi, prinsip-prinsip yang terkandung dalam ekologi, dan etikka
lingkungan yang telah kami dapatkan dari beberapa sumber.
B. Rumusan
Masalah
Dari penjabaran yang telah kami cantumkan dalam
latar belakang maka permasalahan yang akan kita bahas adalah
1.     
Pengertian ekologi serta  prinsip-prinsip ekologi
2.     
Prinsip-prinsip kependudukan
3.     
Perubahan lingkungan.
BAB II 
 PEMBAHASAN
    
A.  Ekologi
1.   
Pengertian Ekologi
Ekologi
adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organism dengan lingkungannya dan
yang lainnya. Berasal dari kata Yunani “Oikos” (habitat) dan “Logos” (ilmu).
Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk
hidup maupun interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya. Istillah ekologi
pertama kali dikemukakan oleh Ernest Haeckel (1834-1914). Dalam ekologi,
makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.[1]
Ekologi
merupakan cabang ilmu yang masih baru , yang baru muncul pada tahuan 70-an.
Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap ilmu biologi.
Ekologi merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan.
Kita
mengenal beberapa definisi untuk ekologi ,misalnya :
v  Ekologi
ialah cabang biologi yang mempelajari hubungan timbale balik manusia dengan
lingkungannya.
v  Ekologi
ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan penyebaran dan kepadatan
makhluk hidup.
v  Ekologi
ialah biologi lingkungan.
Bertolak dari definisi “Ekologi ialah ilmu yang
mempelajari hubungan timbale balik antara manusia dengan lingkungannya”, maka
kita dapat mengambil sudut pandang ekologi untuk membahas kajian manusia dan
lingkungan dengan disokong oleh segi kepentingan manusia, yaitu oleh manusia
untuk manusia. Pendekatan ini disebut pendekatan antroponsentris, bahasa Yunani
anthropos berarti manusia. Ada ilmu yang disebut sosiologi manusia, dan ada
ilmu ekologi manusia.[2]
2.   Prinsip-prinsip Ekologi
Prinsip-prinsip
ekologi merupakan prinsip-prinsip yang terkandung dalam ekologi. Dan
 prinsip-prinsip inilah yang akan menjadi pokok dalam menanggulangi
masalah lingkungan hidup. Prinsip-
prinsip ekologi ada 14, antara lain:
1. Semua energi yang memasuki
sebuah organisme (jasad hidup), populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai
energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk yang lain, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan.
2. Tak ada sistem pengubahan
energi yang betul-betul cermat.
3. Materi, Energi, Ruang, Waktu,
dan Keaneka-ragaman adalah kategori sumber alam.
4. Untuk semua kategori sumber
alam, kalau pengadaan sumber itu sudah cukup tinggi, pengaruh unit kenaikannya
sering menurun dengan penambahan sumber alam itu sampai ke suatu tingkat
maksimum. Melampaui batas maksimum ini, takkan ada pengaruh yang menguntungkan
lagi. Untuk semua kategori sumber alam (Kecuali Keaneka-ragaman dan Waktu)
kenaikan pengadaan sumber alam yang melampaui batas maksimum, bahkan akan
mempunyai pengaruh yang merusak karena kesan peracunan. Ini adalah prinsip
penjenuhan. Untuk banyak fenomena sering berlaku kemungkinan penghancuran yang
disebabkan oleh pengadaan sumber alam yang sudah mendekati batas maksimum.
5. Ada dua jenis sumber alam
dasar, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan
seterusnya dan ada pula sumber alam yang tidak mempunyai daya rangsang
penggunaan lebih lanjut.
6. Individu dan spesies yang
mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung berhasil
mengalahkan saingannya itu.
7. Kemantapan keanekaragaman
suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramal.
8. Bahwa sebuah habitat
(Lingkungan hidup) itu dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal
itu bergantung pada bagaimana niche dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan
takson tersebut.
9. Keaneka-ragaman komunitas
apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya.
10. Perbandingan (rasio)
antara biomasa dengan produktivitas (B/P) naik dalam perjalanan waktu pada
lingkungan yang stabil hingga mencapai sebuah asimtot.
11. Sistem yang sudah mantap
(dewasa) mengeksploitasi sistem yang belum mantap (belum dewasa).
12.Kesempurnaan adaptasi suatu
sifat atau tabiat bergantung kepada kepentingan relatifnya dalam keadaan suatu
lingkungan.
13. Lingkungan yang secara fisik
stabil memungkinkan berlakunya penimbunan keanekaragaman biologi dalam
ekosistem yang mantap (dewasa), yang kemudian dapat menggalakkan kestabilan
kepada populasi.
14. Derajat pola keteraturan
naik turun populasi bergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi
sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu.[3]
            Secara
lebih terperinci, tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut :
a. individu (latin : in= tidak , dividus =dapat
dibagi)
Individu ialah suatu satuan struktur yang membsngun
suatu kehidupan dalam bentuk makhluk. Jika kita bayangkan pandangan kesebuah
kebun, maka kita mungkin akan menemukan beberapa tumbuhan, misalnya: pohon
jambu, pohon pisang, jahe, rumput dan sebagainya. Setiap pohon disebut
individu.
b. populasi
populasi dapat dikatakan sebagai kumpulan individu
suatu species makhlik hidup yang sama.
c. komunitas
komunitas ialah beberapa kelompok makhluk yang
hidup bersama-sama dalam suatu tempat yang bersamaan, misalnya: populasi semut,
populasi kutu daun, dan pohon tempat mereka hidup membentuk suatu masyarakat
atau suatu komunitas.
d.
ekosistem
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan
ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik
tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa
dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan  menyeluruh antara segenap unsure lingkungan
hidup yang saling memengaruhi. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap
unit biosistem yang melibatkan interaksi timbale balik antara organisme dan
linkungan fisik sehingga aliran energy menuju kepada suatu sruktur biotic
tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organism dan anorganisme.
Matahari sebagai sumber dari semua energy yang ada.
            Komponen-komponen
pembentuk ekositem adalah
1. Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen
fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat temapt berlangsungnay
kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik
bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan
organik, senyawa anorganik dan faktor yang memengaruhi distribusi organism,
yaitu : suhu, air, garam, cahaya matahari, tanah dan batu, iklim.
2. Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk
menyebut sesuatu yang hidup (organism). Komponen biotic adalah suatu komponen
yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa).
Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam,
yaitu : heterotrof atau konsumen dan pengurai/dekomoser.
B.
Prinsip-
prinsip
Kependudukan
1.     
Pengertian Penduduk dan  Masyarakat serta Ciri-cirinya
Penduduk
adalah orang-orang yang berada didalam suatu wilayah yang terikat oleh
aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus
menerus atau kontinu.[4]
Masyarakat
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem seni tertutup (atau seni
terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah individu-individu yang berada
dalam kelompok tersebut.[5]
Istillah
masyarakat dalam bahasa Inggrisnya Society, sedangkan istillah komunitas dalam
bahasa Inggrisnya Community.
Adapun
ciri atau unsur masyarakat adalah
v Kumpulan
orang
v Sudah
terbentuk dengan lama
v Sudah
memiliki system social atau struktur sosial tersendiri
v Memiliki
kepercayaan, sikap, dan perilaku yang dimilki bersama.
2.     
Problematika Kependudukan
Dunia sedang mengkhawatirkan dari banyaknya jumlah penduduk yang
berkembang saat ini. Laju perkembangan penduduk yang sangat sulit dikendalikan
menjadi alasan penting mengapa pertumbuhan penduduk sulit ditekan. Ditambah
semakin menyempitnya lahan pertanian dan lahan hijau dibumi ini, padahal itu
merupakan aspek yang paling penting bagi kelangsungan hidup manusia.
Pertambahan jumlah penduduk yang tidak diiringi dengan peningkatan
kualitas sumber daya alam maupun sumber
daya
manusia, maka didalam suatu wilayah atau suatu negara tidak akan mengalami
kemajuan.
Kepadatan penduduk seingkali menimbulkan
permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan. Hal ini terjadi karena [pola
kehidupan tiap manusia berbeda-beda sesuai dengan tingkat kesadarannya terhadap
kebersihan dan kesehatan lingkungannya.
Bertamabahnya jumlah penduduk akan bertambah pula
jumlah barang kebutuhan yang akan di konsumsi, baik dari aspek pangan, sandang
dan papan.
Peningkatan jumlah penduduk yang tidak terkendali
dapat menyebabkan timbulnya berbagai masalah sosial diantaranya adalah
penyebaran pendduk yang tidak merata, menurunnya tingkat kesejahteraan
masyarakat, munculnya pengangguran, kemiskinan, kelaparan, kejahatan dan
penyakit serta terancamnya kelestarian lingkungan hidup.
C.  Etika Lingkungan
Etika diartikan
sebagai kebiasaan hidup yang baik yang biasanya di wariskan dari satu generasi
ke generasi lain. Etika dipahami sebagai ajaran yang berisikan aturan tentang
bagaimana manusia harus hidup yang baik. Isi dari etika itu sendiri bisa
merupakan perintah dan larangan tentang baik buruknya perilaku manusia.
Kaidah, norma dan
aturan tersebut sesungguhnya ingin mengungkapkan, menjaga, dan melestarikan
nilai tertentu, yaitu apa yang dianggap baik dan penting. Dengan demikian etika
berisi prinsip-prinsip moral yang harus dijadikan pegangan dalam menuntun
perilaku.
Secara luas, etika
dipahami sebagai pedoman bagaimana manusia harus hidup dan bertindak sebagai
orang baik. Etika memberi petunjuk, orientasi, dan arah bagaimana harus hidup
secara baik sebagai manusia. Etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral
manusia dalam bergaul dengan lingkungannya. Mengacu pada pemahaman tersebut
maka etika lingkungan hidup pada hakekatnya membicarakan mengenai norma dan
kaidah moral yang mengatur perilaku manusia dalam berhubungan dengan alam,
serta nilai dan prinsip moral yang menjiwai perilaku manusia dalam berhubungan
dengan alam tersebut.
Etika lingkungan
hidup berbicara mengenai perilaku manusia terhadap alam dan juga relasi di
antara semua kehidupan alam semesta, yaitu antara manusia dengan manusia yang
mempunyai dampak pada alam, dan antara manusia dengan makhluk hidup yang lain
atau dengan alam secara keseluruhan, termasuk di dalamnya kebijakan politik dan
ekonomi yang mempunyai dampak langsung atau tidak terhadap alam.
Ada beberapa
pandangan tentang etika lingkungan dengan kekhususannya dalam pendekatannya
terhadap alam dan lingkungan. Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi.
Etika Ekologi selanjutnya dibedakan menjadi dua yaitu etika ekologi dalam dan
etika ekologi dangkal. Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai
etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang
menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia,
sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan
lingkungan untuk kepentingan semua mahluk. Yang dimaksud Etika ekologi dalam
adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami
lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua
unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika Ekologi ini memiliki prinsip
yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu
memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak
untuk berkembang. Sedangkan Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap
lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan
manusia, yang bersifat antroposentris. Etika ekologi dangkal ini biasanya
diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan
mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan.
Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki pandangan bahwa alam bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Pentingnya kelestarian
lingkungan hidup untuk masa sekarang hingga masa yang akan datang, menunjukkan
bahwa perjuangan manusia untuk menyelamatkan lingkungan hidup harus dilakukan
secara berkesinambungan, dengan jaminan estafet antar generasi yang dapat
dipertanggung jawabkan.
Etika lingkungan
diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut tentang lingkungan
dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga.
Beberapa prinsip yang
harus diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika lingkungan, sebagai
berikut:
a)   Manusia merupakan
bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan sehingga perlu menyayangi semua
kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri,
b)   Manusia sebagai
bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya untuk emnjaga terhadap
pelestarian , keseimbangan dan keindahan alam,
c)   Kebijaksanaan
penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan energi,
d)  Lingkungan disediakan
bukan untuk manusia saja, melainkan juga untuk makhluk hidup yang lain
 Beberapa upaya
untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup, antara lain:
1. Menjaga dan memelihara
makhluk hidup
2. Penanaman pohon dan
penghijauan
3. Menghidupkan lahan yang mati
Kematian sebuah tanah
akan terjadi kalau tanah itu ditinggalkan dan tidak ditanami, tidak ada bangunan
serta peradaban, kecuali kalau kemudian tumbuh didalamnya pepohonan. Tanah
dikategorikan hidup apabila di dalamnya terdapat air dan pemukiman sebagai
tempat tinggal.   
BAB III
 PENUTUP
 Kesimpulan
Dari penjabaran
diatas ada beberapa kesimpulan, antara lain:
1.Ekologi adalah ilmu yang
membahas tentang hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan. Inti
dari permasalahan ekologi adalah hubungan makhluk hidup, khususnya manusia
dengan lingkungan hidup.
2. Ada 14 prinsip-prinsip ekologi
yang harus diketahui.
3. Etika lingkungan
merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya. Etika
lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut tentang lingkungan
dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga.
Saran
Menurut
pendapat kami mengenai pembahasan ekologi, prinsip-prinsip kependudukan, serta
perubahan limgkungan yaitu kita sebagai makhluk hidup yang diciptakan Allah
swt. Yang diberi kemampuan untuk berfikir Sebaiknya kita lebih mengetahui
permasalan tentang makhluk hidup yang lain, tentang bagaimana keadaan
lingkungan sekitar sehingga kita menyadari bahwa sebenarnya kita saing
membutuhkan antar satu dengan yang lain. Dan setelah kita menyadari bahwa kita
saling membutuhkan maka kita mampu menumbuhkan rasa empati dan mampu
mengaplikasikan dengan saling menjaga antar makhluk hidup dan lingkungannya,
tidak merusak alam yang sebenarnya pengaruh buruk yang akan ditimbulkan dapat
berimbas kedalam kehidupan kita masing-masing. Dna sesungguhnya didalam
Al-qur’an kita sudah diperintahkan untuk mempelajari apa-apa yang diciptakan
oleh Allah serta kita diperintahkan untuk saling menjaga.


[1] http://id.m.wikipedia.org/wiki/Ekologi diakses tgl 05 Oktpber 2013, 09:26
[2] Elly M. Setiadi dkk, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta :
Kencana Prenada Media Group, 2006), h. 174
[4]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *