Rabu, Oktober 16, 2024
KuliahUlumul Qur'an

Asbabun Nuzul (Makalah)

BAB I
PEMBAHASAN


A
.   
Pengertian Asbabun Nuzul.
Menurut bahasa (etimologi), asbabun nuzul
berarti turunnya ayat-ayat al-Qur’an dari kata “asbab” jamak dari “sababa” yang
artinya sebab-sebab, nuzul yang artinya turun. Yang dimaksud disini adalah ayat
al-Qur’an. asbabun nuzul membahas kasus-kasus yang menjadi turunnya beberapa
ayat Al-qur’an
Menurut istilah atau secara terminologi
Asbabun nuzul adalah suatu peristiwa yang menyebabkan turunnya ayat-ayat
al-Qur’an untuk menerangkan status hukumnya, pada masa hal itu terjadi, baik
berupa peristiwa maupun pertanyaan”,
Asbabun nuzul terdapat banyak pengertian,
diantaranya :
1.       Menurut Az-Zarqani
“Asbab an-Nuzul adalah hal khusus atau sesuatu yang terjadi
serta hubungan dengan turunnya ayat al-Qur’an yang berfungsi sebagai penjelas
hukum pada saat peristiwa itu terjadi”.
2.       Ash-Shabuni
“Asbab an-Nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang
menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat mulia yang berhubungan dengan
peristiwa dan kejadian tersebut, baik berupa pertanyaan yang diajukan kepada
Nabi atau kejadian yang berkaitan dengan urusan agama”.
3.   Subhi Shalih
“Asbabun Nuzul adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu
atau beberapa ayat al-Qur’an yang terkadang menyiratkan suatu peristiwa sebagai
respon atasnya atau sebagai penjelas terhadap hukum-hukum ketika peristiwa itu
terjadi”
Mengutip pengertian dari Subhi al-Shaleh
kita dapat mengetahui bahwa asbabun nuzul ada kalanya berbentuk peristiwa atau
juga berupa pertanyaan,
Untuk menafsirkan Al-qur’an ilmu asbabun
nuzul sangat diperlukan sekali, sehingga ada pihak yang mengkhususkan diri
dalam pembahasan dalam bidang ini, yaitu yang terkenal diantaranya ialah Ali
bin madani, guru bukhari, al-wahidi , al-ja’bar , yang meringkaskan kitab
al-wahidi dengan menghilangkan isnad-isnadnya, tanpa menambahkan sesuatu,
syikhul islam ibn hajar yang mengarang satu kitab mengenai asbabun nuzul.
Pedoman dasar para ulama’ dalam mengetahui
asbabun nuzul ialah riwayat shahih yang berasal dari rasulullah atau dari sahabat.
B.   Pengetahuan
Tentang Asbabun Nuzul.
Perlunya mengetahui asbabun nuzul, al-wahidi
berkata:” tidak mungkin kita mengetahui penafsiran ayat al-qur’an tanpa
mangetahui kisahnya dan sebab turunnya ayat adalah jalan yang kuat dalam
memahami makna Al-qur’an”. Ibnu Taimiyah berkata: mengetahui sebab turun ayat
membantu untuk memahami ayat Al-qur’an. Sebab pengetahuan tentang “sebab” akan
membawa kepada pengetahuan tentang yang disebabkan (akibat).
Namum sebagaimana telah diterangkan sebelumnya tidak semua
Al-qur’an harus mempunyai sebab turun, ayat-ayat yang mempunyai sebab turun
juga tidak semuanya harus diketahui sehingga, tanpa mengetahuinya ayat tersebut
bisa dipahami, ahmad adil kamal menjelaskan bahwa turunnya ayat-ayat al-qur’an
melalui tiga cara:
    1. Pertama ayat-ayat turun sebagai reaksi terhadap
      pertanyaan yang dikemukakan kepada nabi.
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh.
Katakanlah: “Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi
pengetahuan melainkan sedikit”. (QS. Al-Isra’ : 85)
    1. Kedua ayat-ayat turun sebagai permulaan tanpa didahului
      oleh peristiwa atau pertanyaan.
    2. Ketiga ayat-ayat yang mempunyai sebab turun itu terbagi
      menjadi dua kelompok;
·         Ayat-ayat yang sebab
turunnya harus diketahui ( hukum ) karena asbabun nuzulnya harus diketahui agar
penetapan hukumnya tidak menjadi keliru.
·         Ayat-ayat yang sebab
turunnya tidak harus diketahui, ( ayat yang menyangkut kisah dalam al-qur’an).
Kebanyakan ayat-ayat kisah turun tanpa sebab
yang khusus, namun ini tidak benar bahwa semua ayat-ayat kisah tidak perlu
mengetahui sebab turunnya, bagaimanpun sebagian kisah al-qur’an tidak dapat
dipahami tanpa pengetahuan tentang sebab turunnya.
C.   Macam-macam
asbabun nuzul
Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, asbabun nuzul
dapat dibagi kepada ta’addud al-asbab wa al-nazil wahid ( sebab turunnya lebih
dari satu dan ini persoalan yang terkandung dalam ayat atau kelompok ayat yang
turun satu ) dan ta’addud al-nazil wa al-sabab wahid (ini persoalan yang
terkandung dalam ayat atau kelompok ayat yang turun lebih dari satu sedang
sebab turunnya satu ). sebab turun ayat disebut ta’addud karena wahid atau
tunggal bila riwayatnya hanya satu, sebaliknya apabila satu ayat atau
sekelompok ayat yang turun disebut ta’addud al-nazil.
D.   Cara
Mengetahui Riwayat Asbabun Nuzul
Asbabun Nuzul adalah peristiwa yang terjadi
pada zaman Rasulullah SAW. Oleh karena itu, tidak boleh ada jalan lain untuk
mengetahuinya selain berdasarkan periwayatnya yang benar dari orang-orang yang
melihat dan mendengar langsung tentang turunnya ayat Al-Quran.
E.   Faedah
Asbabun Nuzul 
1.        
Membawa kepada pengetahuan tentang rahasia dan tujuan Allah secara khusus
mensyari’atkan agama-Nya melalui al-qur’an.
2.        
Membantu dalam memahami ayat dan menghindarkan kesulitannya.
3.        
Dapat mengkhususkan (Takhsis) hokum pada sebab menurut ulama yang memandang
bahwa yang mesti diperhatikan adalah kekhususan sebab dan bukan keumuman lafal.
4.        
Diketahui pula bahwa sebab turun ayat tidak pernah keluar dari hukum yang
terkandung dalam ayat tersebut.
5.        
Diketahui ayat tertentu turun padanya secara tepat sehingga tidak terjadi
kesamaran bisa membawa kepada penuduhan terhadap orang yang tidak bersalah dan
pembebasan bagi orang yang tidak bersalah.
6.        
Akan mempermudah orang menghafal ayat-ayat al-qur’an serta memperkuat
keberadaan wahyu dalam ingatan orang yang mendengarnya jika mengetahui sebab
turunnya.
BAB II
PENUTUP

A.  Kesimpulan
          Seteleh mempelajari dan melihat pembahasan
yang telah dijabarkan panjang lebar diatas, dapat kami simpulkan bahwasannya:
1.    Asbabun Nuzul
didefinisikan 
“ Sebagai suatu hal yang karenanya Al-qur’an
diturunkan untuk menerangkan status hukumnya, pada masa hal itu terjadi, baik
berupa peristiwa maupun pertanyaan”, serta memiliki faedah didalamnya.
2.    Cara turunnya Asbabun Nuzul itu:
·        
Pertama ayat-ayat
turun sebagai reaksi terhadap pertanyaan yang dikemukakan kepada nabi.
·        
Kedua ayat-ayat
turun sebagai permulaan tanpa didahului oleh peristiwa atau pertanyaan.
3.        
ayat-ayat yang mempunyai sebab turun itu terbagi menjadi dua kelmpok;
·          
Ayat-ayat yang sebab
turunnya harus diketahui ( hukum ) karena asbabun nuzulnya harus diketahui agar
penetapan hukumnya tidak menjadi keliru.
·          
Ayat-ayat yang sebab
turunnya
tidak harus diketahui, ( ayat yang menyangkut kisah dalam Al-qur’an).
B.   Saran
Apabila penyusunan
makalah ini ada yang kurang berkenan dihati pembaca, kami selaku pemakalah
meminta ma’af dan semoga ada kritik dan saran yang bermanfa’at dan membangun
dari para sahabat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahid, Ramli.1994.ulumul qur’an.Jakarta:Rajawali
DR. Rosihon Anwar, M.Ag.ulum
al-quran,
Bandung: Pustaka Setia, 2008, hal. 65
Ahmad Syadali dan
Ahmad Rifa’i, Ulumul Qur’an I, Bandung: Pustaka Setia, 2006, hlm. 89
Subhi Shalih,
Mabahits fi ‘Ulumul Qur’an,
Dar al-Qalam li Al-Malayyin, Beirut, 1988, hlm.
132

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *